Oleh : Dewi Hastuti
Denpasar - Bali
Lalu apa kata sang pendita ratu?
Melihat langkah langkah kaki kecil itu,
Bergulat dengan ayunan sepi,
berbisik pada rangkaian angan kosong?
Tak lagi rupa yang datar itu mengoyak hatinya,
Acuhkan dirinya,
Tak lagi ada hujan merambat dari jendela kamarnya,
Tapi kini,
Jauh jemarinya hanya menghapus hujan dalam pipinya.
Lalu, apa kata sang pendita ratu?
Membayangkan lamunan yang tak pasti,
Merapal nada nada dan seakan bergeming dalam ikatan senandung yang melangutkan jiwa dan mengikis hati...
Related : Sepi
Perasaan Yang Tertinggal
Perasaan Yang Tertinggal
Oleh: Dewi Hastuti
Denpasar - Bali
Di,
Aku masih disini menunggumu.
Waktu luangku masih tersisa untukmu,
Lembaran kisah putih masih teru ...
Tiba Tiba Aku Ingin Menjadi IbrahimTiba Tiba Aku Ingin Menjadi Ibrahim
4 Desember 2012 pukul 13:29
Oleh: Abdullah Sugianto Murid
Tiba-tiba...
Aku ingin Jadi Ibrahim.
Bukan...bukan, bukan karena kesetiaan ...
Kasih Tak Sampai Dewi HastutiKasih Tak Sampai
Lalu, bagaimana ku menafsirkan kisah kasih tak sampai ini?
Saat pertama dan terakhir ku melihat,
Wajahmu membeku dan membatu,
samar terlihat dari kejau ...
Segala Demi Oleh YD ArunySEGALA DEMI
Oleh : Y D Aruny
Demi cinta akan ku
penuhi
Demi kasih akan ku
turuti
Demi peraturan akan
ku taati
Demi sahabat akan
kuikuti
Kasih atas cintanya
...
Bayang Bayang
Bayang Bayang
Oleh: Dewi Hastuti
Denpasar - Bali
Aku bayang bayang yang menantikan kehadiranmu,
Kala sunyi menyapa, dengan genggaman cahaya temaram,
bayang bayang kan ...
0 komentar:
Posting Komentar