Cerita | Puisi | Berita | Ungkapan Isi Hati | Cinta

Pencuri Hati

Pencuri Hati
Oleh : Dewi Hastuti
Denpasar - Bali


Kau,
Nanar, seperti itu tatapan mataku padamu.
Semua rasa beradu jadi satu.

Kau,
Jangan anggap kau akan aman setelah semua ini.
Hah, kau kira aku akan berdiam saja disini menanti harapan palsumu itu?
Membiarkan laba-laba merenda jaring putih bersih dalam pondok tua abu kelabu itu,
Hingga tak tersisa tempat di ruangan tua beromansa itu.
Dan seolah membayangkan tangisan tersedu yang tak berarti?
Hah, tak akan!

Akan teringat pada pikirmu tentang masa dimana angin tak sudi lagi terbangkan hembus nafasmu itu,
Dan jangan harap ia akan menoleh padamu,
Apalagi menyapa ragamu.
Dan kau rasakan seperti apa hidup dalam kehampaan.

Heh, kau pencuri !
Yang mengambil sebagian hati dan menyisakan yang lain sendirian,
Mengambil sepotong secara ilegal dan tanpa dosa.
Tak dikembalikan jua.

Apakah kau rasakan seperti apa hampa dalam ragaku ini?
Atau pernahkah kau bercermin menatap wajah burukmu itu?
Kau seakan sama seperti tikus tikus disana,
Yang mengambil sebagian dengan ilegal, namun tak pernah dikembalikan jua.
Hah, dasar pencuri !

Pencuri Hati

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pencuri Hati

0 komentar:

Posting Komentar