Luka
Miris mengiris,Mata mata melihat
Wajah jelata penuhi aura,
Diriku.
Terpaku dalam bingkisan luka,
Luka luka luka
Batin yang tersiksa
Perlahan terenggut kebahagiaan itu.
Kemana ia membawanya?
Sendiriku disini, ditengah ramainya wajah wajah
Egois
Membuatku menangis saat tertawa,
Terbungkus sepi dengan doa diatasnya
Siap sedia tuk dibandingkan,
Tapi... apakah mungkin ia lebih baik dariku?
Sekedar mencuri sedikit dariku, itukah kebanggan?
Diriku.
Ingin bercerita,
Tapi pada siapa?
Cobaku bersujud dalam sepi,
Yang seakan menghujam batin
Mencoba menangis
Terisak !
Sampai luka batin tak lagi mengiris
Sepiku.
Oleh: Dewi Hastuti
Denpasar - Bali
0 komentar:
Posting Komentar